TRADISI PETIK LAUT
DI PANTAI RIA BOMO
DESA BOMO KECAMATAN ROGOJAMPI
Masyarakat nelayan Pantai Ria Bomo, Desa Bomo, Kecamatan
Rogojampi, Banyuwangi, melaksanakan tradisi petik laut kemarin
(14/10). Sejak pagi hari ratusan masyarakat Desa Bomo tumpah ruah di
pantai untuk mengikuti tradisi tahunan tersebut.
Perahu kecil yang dipersiapkan sudah dihias dan
diisi sesaji. Perahu sesaji itu berisi hasil bumi, seperti kelapa,
pisang, dan kepala kambing. Pelarungan gitik sesaji itu dilepas
Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dengan ditandai pemotongan pita.
Dalam kesempatan itu, Wabup Yusuf juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang selama ini
bersama-sama membangun daerah. “Semoga dengan ritual ini hasil tangkapan
nelayan bisa terus melimpah,” ujar Wabup Yusuf.
Ketua Pelaksana Petik Laut, Sutikno, mengatakan ritual tersebut merupakan warisan
nenek moyang yang harus dilestarikan
sebagai adat tradisi masyarakat pesisir.
“Ini wujud rasa syukur kami para
nelayan yang setahun terakhir diberikan
keselamatan dan kemudahan rezeki selama bekerja di laut,” kata lelaki berumur 53 tahun itu.
Sutikno menjelaskan, sebelum dilaksanakan petik laut, pada malam pergantian tahun baru Islam nelayan
melaksanakan zikir dan doa bersama di pantai dengan dipimpin ulama setempat.
Harapannya, agar setahun ke depan nelayan Pantai Ria Bomo diberi keselamatan dan ikan
tangkapan yang melimpah.
“Jumlah nelayan kami 80 orang terdiri atas 30 nelayan
bagan dan 50 nelayan jukung,” jelasnya.
Guna kelancaran aktivitas nelayan dan masyarakat, Sutikno berharap akses jalan
menuju Pantai Ria Bomo bisa segera diperbaiki.
Karena jalan tersebut satu-satunya akses menuju Pantai Ria Bomo. “ Kalau musim kemarau jalan berdebu, dan jika turun hujan jalan licin dan becek,” imbuhnya. (radar)
0 komentar:
Posting Komentar